Amelia Yudaningrum, itulah nama asisten manajerku ketika aku ditugaskan di bagian service problem management. Bagian dimana semua komplain diterima, entah speedy astinet vpn ip bahkan juga problem keuangan dan asmara [halah.. enggak lah]. Ketika aku ditugaskan di unit itu betapa kengerian yang telah kubayangkan. Tiba-tiba tengah malam harus terbangun dan walau terkantuk-kantuk harus berangkat ke kantor atau ke site perusahaan lainnya. Tapi waktu itu aku yakin aku mampu mengemban amanah itu. Aku beserta asman yang terbaik di perusahaan ini.
Bulan-bulan pertama aku bekerja di bagian problem management sering mengalami request time out. Dunno wat tu du. Dengan telaten Bu Amel ngajarin aku. Mengajarkanku secara perlahan. Seperti guru ngaji mengajarkanku cara membaca Al Qur'an. Hanya sekedar mengingatkan andai aku salah membaca ayat. Bu Amel memberikan semua ilmu yang beliau punya tanpa seolah beliau merasa bakal tersaingi oleh kehadiranku. Masih teringat olehku, CCNA sudah kupunyai tapi aku merasa oon banget. Alhamdulillah Bu Amel bilang basic CCNA mu juga harus ditunjang oleh semangat belajar tiada henti. Insya Allah kamu lebih hebat ketimbang saya.
Bu Amel neh baik banget. Aku merasa bersyukur bisa menjadi anak buahnya. Bukan hanya ilmu teknik yang diajarkannya kepadaku namun juga ilmu kasih sayang seorang ibu [eitss... jangan salah, Bu Amel usianya masih 30-an lho...]. Paling berkesan, ketika terjadi gangguan di tengah malam [masih terngiang gangguan speedy surabaya area pada jam 11 malam dan mengharuskan aku berangkat ke Kebalen], bukan lantas Bu Amel meninggalkan aku sendiri di tengah heningnya Surabaya. Bu Amel terus memantau dari rumah. Nelpon bahkan remote perangkat terus beliau jalankan. Aku ndak merasa ditinggal sendirian. Aku serasa berkawan [walau di Kebalen gelap total...]
Selama jadi anak buahnya Bu Amel, ndak pernah aku dimarahin sekalipun. Iya sekalipun. Ditegur pun tidak. Coba deh, dateng ke kantor jam 8.30 [telat setengah jam] dan pulang kantor jam 16.30 [mendahului setengah jam hanya untuk janjian pacaran], Bu Amel bahkan menegur pun tidak. Malah dikasih pesan, hati hati ya... Salam buat keluarga [Haa???]
Bu Amel adalah guruku. Guru yang mengajarkan manajemen untukku. Beliau memang ndak pernah belajar s2 mm namun beliau lebih mengerti bagaimana menjadi atasan yang baik. Mengerti banget kesibukan timnya [bukan hanya kesibukan kantor lho...], peduli akan nasib rekan kerjanya, pembagian tugas dan tanggung jawab dalam teamwork, dan sering nraktir [ini masalah manajemen keuangan keknya ya...]. Beliau mengajarkan kepadaku ilmu manajemen jauh lebih banyak yang kuperolah saat aku duduk di bangku kuliah.
Bu Amel mengajarkanku menjadi matahari
Tak pernah lelah untuk menyinari jagad raya bahkan ketika alam semesta gelap gulita
Bu Amel mengajarkanku menjadi seperti air laut
Terus menerus memberi manfaat di laut dan di darat
Bu Amel mengajarkanku menjadi pohon kelapa
Tiada henti memberi kesejukan di pantai panas dan penuh dahaga
Terima kasih ya Bu. Sekarang aku harus pindah meja. Pindah meja yang cukup jauh. Bahkan di meja yang tak pernah terbayangkan olehku. Tapi ini bukanlah perpisahan. Hatiku masih tertinggal di Surabaya. Silaturahim harus tetap berjalan. Al Qur'an mengajarkanku silaturahim sebagai salah satu pembuka pintu rezeki.
Terima kasih ya bu...
....hiks, air mata pun menetes....
Cerita dari Caca | Results 1 - 10 for Cerita dari Caca [definition]. |
[Caca] - Terima akasih Bu Amelia |
[Caca] - Terima akasih Bu Amelia - Saturday, May 31, 2008 -
No comment |
Nasi Goreng gebang |
![]() ![]() Nasi goreng ini dijual sekitar 5-6 orang. Disini berprinsip harga sama dan mungkin kualitas yang tidak jauh beda antara penjual satu dengan penjual yang lain. Sistem persaingan pasar sempurna (mungkin begitu istilah ekonominya). Buka mulai selepas isya hingga dagangan habis. Yang buat spesial di tempat ini adalah. Wuih.. porsinya bisa buat dua orang. Harganya cuman 5 ribu rupiah. Harga mahasiswa kali ya. Kalo mo nambah telur jadi 6 ribu rupiah. Terus kalo rada enakan dikit bilang aja kasih mie sama sawi ya pak (free of charge). Saranku siy kalo kesana jangan makan di tempat. Minumnya sulit. Bisa siy beli di warung kopi depan penjualnya tapi nyebrang dulu. Eits.. hati-hati. Walaupun nyebrangnya cuman 5 meteran, tapi jalan disitu cukup rame. Kemarin beli disana kupikir harga akan naik setelah pengumuman kenaikan BBM. Ternyata belum naik kok. Entah hari ini. Sepertinya penjual nasi goreng ini lebih mengerti nasib mahasiswa kos-kosan yang kadang duitnya ga menentu ketimbang yang barusan ngumumin kenaikan harga minyak
Nasi Goreng gebang - Saturday, May 24, 2008 -
No comment |
Provider Baru? |
![]()
Provider Baru? - Wednesday, May 21, 2008 -
No comment |
Kelinci kok makan mujair |
![]() Apa yang kamu makan mbak yang cantik? Begitulah kekagetanku ketika kulihat putih pagi ini. Padahal makanan kesukaanmu sudah kusiapin semua. Jagung, wortel, palet dari thailand, rumput kok ya masih nyari yang lain tho cantik... Memang putih yang aneh. Bulan kemarin kulihat hidungnya kok berwarna kuning. Setelah ditelusuri ternyata... Putih sedang menjilati tulang bebek. Kuning-kuning di hidungmu itu ternyata bekas minyak bebek. Benernya kamu ini herbivora bukan siy?
Kelinci kok makan mujair - Tuesday, May 20, 2008 -
No comment |